NO.REK :

Jl. Letjend. Sarwo Edie Wibowo No.11 Plamongan Sari Semarang

Telp.(024) 70080074 / 081 390 222 211 / 081 6427 2973

No. Rek. a/n DPD SPN JATENG: 043501000535531,

BRI Kantor Cabang Brigjen Sudiarto, Semarang




Photobucket

Entri Populer

Rabu, 04 Mei 2011

AKSI MAYDAY DI JAWA TENGAH

Aksi untuk memperingati hari buruh sedunia atau may day kali ini tidak dipusatkan satu tempat seperti tahun tahun sebelumnya, tetapi diserahkan ke masing- masing kabupaten/kota.Ada beberapa daerah melaksanakan mayday dengan aksi massa, dialog perburuhan, do'a bersama, dan aksi simpatik tebar 1000 bunga, baik dilaksanakan oleh intern SPN maupun Aliansi dengan serikat buruh yang lain.
Berikut ini beberapa aksi mayday yang diliput media lokal maupun nasional : 

Bunga, Jatilan, dan Punakawan Hari Buruh

K7-11 Punakawan membuka jalan bagi para buruh yang memperingati Hari Buruh internasional Minggu, 1 mei 2011, di Jalan Pahlawan Semarang.


SEMARANG, KOMPAS.com - Sekitar seribu buruh dari berbagai perusahaan turun ke jalan, Minggu (1/5/2011). Mereka memanfaatkan pemberlakuan car free day di Jalan Pahlawan Semarang. Dalam peringatan hari buruh sedunia tahun ini, mereka membawa kelompok kesenian tradisional, jatilan dan tokoh punakawan sebagai maskot aksi.
Menurut Nanang, koordinator aksi, para buruh masih konsisten dengan tuntutan lama. "Pertama, menuntut 1 Mei sebagai hari libur nasional. Kedua, hapuskan sistem kontrak," kata Nanang.
Dalam orasinya, Slamet, sekretaris SPN Kota Semarang menjelaskan, bahwa pihaknya akan terus menyuarakan isu tersebut sampai berhasil. "Kita bukannya kehabisan isu, tapi isu utama kita adalah dua hal itu. Akan selalu kita suarakan dalam setiap aksi," teriaknya.
Aksi minggu ini mendapat respon positif dari masyarakat yang sedang berolahraga maupun jalan-jalan. "Mohon maaf, kami tak bermaksud mengganggu, namun hanya ingin memberi bunga ini agar bapak berkenan mendukung kami," kata Surtini, buruh dari PT SAI APPAREL saat memberi setangkai bunga kertas kepada seorang laki-laki yang sedang jogging.
Aksi Surtini ini juga ditiru oleh peserta aksi lain, yakni membagikan bunga kepada orang-orang yang ditemui, termasuk petugas Polrestabes Semarang yang sedang berjaga.
Christin, seorang warga yang tengah bersepeda bersama keluarga mengatakan, meski cukup simpatik, tapi aksi ini tetap dirasa mengganggu. Hal itu disebabkan karena para buruh memenuhi hampir seluruh ruas jalan. "Coba kalau mereka mau sedikit berbagi dengan pengguna jalan yang lain, mestinya akan lebih simpatik lagi," kata Christin.
Secara umum, aksi memang berlangsung tertib dan menghibur, terutama dengan adanya jatilan dan punakawan.
Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by


By tiw on 1 Mei 2011
Boyolali (Solopos.com)–Ratusan buruh dari sejumlah perusahaan di Boyolali, Minggu (1/5/2011) menggelar aksi damai memeringati Hari Buruh Internasional atau lebih dikenal dengan May Day.
Dalam aksinya ratusan buruh yang mengendarai motor itu berkeliling kota dari kantor SPN di Jl Pahlawan ke utara melewati Jl Pandanaran, tugu jam depan Pasar Boyolali Kota, Jl Kates dan Jl Perintis Kemerdekaan. Dari pantauan Espos ratusan buruh kemudian berhenti di depan Kantor Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos). Di kantor tersebut para buruh diterima Kepala Disnakertransos Ir Mulyatno bersama sejumlah pejabat Disnakertransos.
Seusai berorasi di kantor Disnakertransos aksi damai para buruh itu kemudian dilanjutkan ke sejumlah perusahaan di wilayah Kecamatam Mojosongo dan Kecamatan Teras. Sementara, dalam tuntutannya DPC SPN Boyolali meminta agar ada revisi sejumlah perundang-undangan, antara lain UU 3/1992 tentang Jamsostek dan UU 2/2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI). Selain itu, SPN Boyolali juga menolak adanya sistem kerja kontak, penegakan hukum ketenagakerjaan dan pemenuhan hak-hak pekerja perempuan.


AKSI DAMAI SPN SURAKARTA DAN SUKOHARJO


Solo [SPFM], Puluhan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) DPC Solo, Minggu (01/5) pagi melakukan aksi simpatik memperingati Hari Buruh Internasional.  Mereka long march mulai dari Sriwedari hingga Bunderan Gladak  sambil membagikan bunga dan leaflet kepada masyarakat yang berada di area Car Free Day.
Ketua SPN DPD Jawa Tengah Suparno mengatakan, dari sejumlah tuntutan yang diusung dalam aksi itu hal yang paling ditekankan adalah tuntutan dihapuskannya sistem kontrak dan
outsourcing, serta pemberian jaminan sosial bagi para buruh.

Sementara itu, Ketua SPN DPC Solo Hudi Wasisto mengatakan, SPN DPC Solo bersama dengan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) DPC Solo telah membahas mengenai penegakan hukum bagi pelanggaran hak atas buruh. Menurut Hudi, dari pertemuan itu Kapolresta Solo menyatakan bahwa pelanggaran normatif terhadap UU Ketenagakerjaan, hal itu tergolong kasus pidana. Dengan demikian, pelanggaran normatif terhadap UU Ketenagakerjaan dapat dilaporkan ke polisi.
[SPFM/tna]


Ratusan Buruh Doa Bersama di Kantor DPRD Salatiga
Sabtu, 30 April 2011 23:40:00

SALATIGA (KRjogja.com) - Sedikitnya 150 buruh swasta di Kota Salatiga mendatangi kantor DPRD setempat, Sabtu (30/4) pukul 20.00 WIB. Kedatangan mereka ini untuk doa bersama terkait dengan Hari Buruh Sedunia (May Day).
Tiga organisasi buruh yang hadir diantaranya, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Serikat Buruh Pariwisata (SPPar) dan Serikat Pekerja Nasional (SPN). Wakil Ketua SPN Jawa Tengah, Pujo Asril yang hadir di acara ini mengungkapkan buruh selama ini selalu dikebiri dan tidak diperhatikan nasibnya.
Bahkan sejumlah peraturan tidak berpihak pada buruh dan tidak layak lagi diberlakukan sekarang ini. “Kami berharap sistem kontrak dihilangkan dan diangkat menjadi karyawan tetap. Kesejahteraan buruh juga perlu perhatian dan pegawai swasta dijamin pensiunnya,” tandas Pujo Asril.
Acara buruh malam hari di kantor DPRD Salatiga ini dihadiri Wakil Walikota Salatiga, Ir Diah Sunarsasi yang juga calon walikota “Dihati”.? Diah mengatakan dirinya akan memperhatikan nasib buruh ke depan.
Ketua Panwas Pemilukada Salatiga, Syaemuri Albab kepada mengatakan kedatangan Diah Sunarsasi meskipun calon walikota masih bisa dimaklumi karena yang bersangkutan bertindak sebagai wakil walikota. “Dia kan tidak mengajak kampanye. Tidak melanggar,” tandasnya.

Pemkab dinilai gagal jalankan amanat UU Ketenagakerjaan
Buruh duduki gedung DPRD
 
Karanganyar (Espos)   Ratusan buruh yang tergabung dalam Forum Komunikasi Serikat Buruh Karanganyar (FKSBK) menduduki Gedung DPRD, Senin (2/5).
Massa dengan membawa berbagai poster bertuliskan tuntutan kesejahteraan mulai memenuhi halaman gedung DPRD sekitar pukul 09.00 WIB. Sementara puluhan polisi berjaga-jaga di lokasi tersebut.

Massa menggelar aksi damai dalam rangka refleksi Hari Buruh Internasional (May Day). May Day sebenarnya jatuh pada 1 Mei namun Karanganyar mengundur satu hari.

Setelah melakukan berbagai orasi, massa kemudian merangsek masuk ke Ruang Paripurna Gedung DPRD. Mereka ditemui Ketua DPRD Karanganyar Sumanto, Wakil Ketua DPRD Rohadi Widodo, Wakil Ketua DPRD Juliyatmono, Wakil Bupati (Wabup) Karanganyar Paryono dan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Sumarno.

Sempat terjadi ketegangan lantaran buruh merasa tidak dihargai mengingat para pimpinan yang menemui mereka membatasi waktu berdialog. Pimpinan DPRD beralasan akan melayat salah satu rekan pejabat di Karanganyar.

“Kami ke sini datang untuk berdialog. Kami tidak ingin diwakilkan dan dimoderatori hanya Kepala Dinas. Tapi, juga para wakil rakyat dan Wabup. Kami merasa Saudara pimpinan, kami inilah yang telah memilih kalian,” ujar salah satu peserta aksi.

Para pejabat itu akhirnya menyepakati dan memberikan waktu seluas-luasnya kepada para buruh untuk berdialog.

Koordinator aksi, Eko Supriyanto, mengatakan ada 10 tuntutan yang diajukan para buruh dalam peringatan May Day 2011 ini. Mereka meminta pemerintah menjadikan tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional, menghentikan pemberangusan serikat buruh (union busting) dan menghapuskan sistem kerja kontrak atau outsourching.

Mereka juga menuntut pemberantasan korupsi dan mafia hukum, mendesak Pemkab segera menyelesaikan kasus PT PP Mats Indonesia di Gondangrejo. Selain itu, buruh mendesak Polres Karanganyar segera menuntaskan kasus hukum PT PP Mats Indonesia dan mendesak legislatif serta eksekutif membuat Perda tentang Kesejahteraan Buruh.

Perwakilan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992 Karanganyar, Suharno, menilai pemerintahan di bawah Bupati Rina Iriani gagal dalam menjalankan amanat UU Ketenagakerjaan. Beberapa kasus ketenagakerjaan di Karanganyar di antaranya PT PP Mats Indonesia dan CV Nova Furniture belum melaksanakan pembayaran upah sesuai upah minimum kabupaten (UMK) Rp 801.500.

Menurut dia, masih adanya perusahaan yang tidak melaksanakan UMK bahkan mengabaikan amanat UU Ketenagakerjaan menunjukkan adanya kegagalan dalam lembaga pemerintahan di Karanganyar. “Kami minta 2012 nanti, UMK Karanganyar harus sesuai KHL (Kebutuhan Hidup Layak-red). 
 Oleh : Indah Septiyaning Wardani





Tidak ada komentar:

Posting Komentar